Ramadhan in Boarding School of Darul Fikri Ponorogo



PONPES Darul Fikri sebagai Jantung Desa Bringin, di Kota Reyog Ponorogo

P
ondok pesantren Darul Fikri yang beralamat di Ds. Bringin-Kauman-Ponorogo, yang berada di bawah pimpinan Ust. Juhaini Jimin, Lc. Darul fikri yang biasa bisa kita singkat “DF” ini menjadi salah satu pondok tahfidz yang didalamnya terdapat sistem pendidikan pesantren berbasis modern dengan memadukan antara pendidikan agama dan nasional. Di pondok Darul fikri bisa kita jumpai dari tingkat pendidikan sekolah dari PG-RA, MI, Mts, MA, dan SMK jurusan Otomotif dan baru-baru ini telah dibuka jurusan Tata Boga. Ma’had ini adalah kawasan dalam lingkup yang cukup baik berada di lingkungan yang masih sangat tradisional sekali. Dimana, masih belum tercemar dengan kondisi pergaulan seperti di daerah luar karena mengingat letak ma’had ini yang sangat strategis di tengah-tengah pedesaan yang masih amat asri di dekat ladang dan sawah. Pertama kali saya datang di ma’had ini saya amat senang mendapati lingkungan pondok yang sesuai pemikiran. Dimana, banyak saya jumpai para santriwatinya yang sebagian besar sudah memakai busana syar’i. Selain hafalan Qur’an, di ma’had ini juga disibukkan oleh bebrapa kegiatan untuk santri-santrinya. Dengan segala upaya yang dilakukan oleh ust. Juhaini untuk pondok adalah memberikan dukungan penuh dan fasilitas semampunya untuk memenuhi pengembangan potensi para santriwan dan santriwati.  Di kawasan ma’had putri, yang berwenang mengatur dan memantau berjalannya kegiatan harian pondok adalah ust. Pamujianto. Di dalam ma’had putri tersedia 12 sakan/asrama, di mana didalam satu asrama di tempati oleh beberapa santriwati kelas 1-4. Biasanya setiap asrama selalu di ketuai oleh kelas yang paling atas. Sehingga dibentuklah ketua sakan di setiap asrama, dan di berikan pembimbing selaku tangan kanan dari pembimbing utama yakni para Musyrifah yang diambil dari setiap pengabdian putri di setiap angkatan. Dalam ma’had darul fikri setiap santri dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yakni adalah santri berstatus asrama, luar, dan panti. Karena itu, biaya yang dikeluarkan untuk mebayar pun berbeda-beda sesuai dengan statusnya. Jika santri panti pastinya lebih ringan karena disesuaikan dengan pendapatan ekonomi keluarga yang sebagian besar adalah anak petani. Ma’had darul fikri memiliki para santri yang luar biasa, selain penghafal Qur’an di ma’had ini dapat kita temukan saudara-saudari baru yang sederhana, bersahaja, dan saling berkasih sayang. Ma’had darul fikri memberikan saya banyak pengalaman baru, di sini saya bisa belajar untuk memahami hakikat hidup yang sebenarnya. Memang dari awal saya masuk  ma’had DF saya belum paham status saya sebagai santri atau bagaimana. Tapi yang jelas, saya termasuk ke dalam santri panti karena saya mengikuti beasiswa kader pesantren dari Unmuh Ponorogo yang bekerja sama dengan Ma’had ini. Selama 4 bulan lalu saya bisa belajar untuk memasak dengan ibu Wiji yang ditugaskan sebagai juru masak pondok dengan ditemani oleh 2 pengabdian putri lainnya. Ma’had darul fikri menyimpan banyak keistimewaan. Ma’had Darul Fikri adalah ma’had yang benar-benar mengutamakan kemampuan untuk mencetak kader-kader yang diharapkan setiap lulusannya bisa dilepas untuk terus berdakwah di daerahnya, di segala penjuru negeri hingga pelosok. Di ma’had ini, setiap santri harus mampu kultum menggunakan beberapa versi bahasa yakni Indonesia, Arab, Inggris dan Jawa. Selain penerapan hafalan Qur’an, di beberapa mata pelajaran yang menyangkut hadits selalu menuntut para santri untuk menghafalkan hadits arba’in khususnya. Ma’had darul fikri selalu mengutamakan kepuasan dan kenyamanan para santriwan maupun santriwati dan para wali santrinya. Setiap pengabdian di dalam ma’had selalu di ambil dari santri panti yang telah lulus dari MA. Saat ini, ma’had Darul Fikri sedang membudidayakan tanaman kangkung yang di tanam di sebelah kolam ikan lele di belakang masjid Ar-Rahmah di kawasan ma’had putra. Di pondok darul fikri, ma’had putra dan putri di pisah dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Yakni hanya terhalang oleh ladang saja namun masih bisa dijangka oleh kaki. Karena ma’had putri terletak di timur pondok, sedangkan ma’had putra di barat. Dari sisi keuangan di pondok darul fikri tersedia koperasi simpan pinjam untuk kebutuhan baik dari para asatidz/asatidzah, para santri dan masyarakat sekitar pondok yakni BMT Hasanah cabang Darul Fikri. Yang mengelola keuangan sebagai bendahara ma’had adalah ust. Mukhlis Maimun Syam, M. Pd Dan yang mengelola panti adalah ust. Busyro, S. Pd. I. Struktur yang pengelolaan pondok dipegang oleh para ustadz yang memang sudah berkompeten yang tidak lain adalah mantu dari ust. Juhaini sendiri. Kini, pada ma’had putra telah terlaksana proses pembangunan untuk penambahan kelas baru karena mengingat semakin berkembang dan bertambahnya para santriwan maupun santriwatinya. Selain dalam aspek bangunan ma’had, pondok ini pun tidak lupa untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan potensi dakwah pada setiap diri santriwan dan santriwatinya. Dalam proses pembelajaran pun, tidak hanya ma’hadnya saja yang terpisah melainkan kelasnya pun juga terpisah. Namun, ada yang masih dijadikan satu kelas yakni kelas Experiment, dimana kelas ini dibuat khusus untuk para santriwan/santriwati baru yang , dimana kelas ini dibuat khusus untuk para santriwan/santriwati baru yang berasal dari sekolah umum yang belum punya bekal pendidikan agama yang cukup sehingga dengan adanya kelas eksperimen ini sebagai satu solusi untuk bimbingan secara khusus dalam pendidikan keagamaan khususnya dalam segi pembelajaran bahasa arab. Saat ini, tercatat pondok ini memiliki hampir kurang lebih 1000 santriwan dan santriwati baik yang luar maupun yang mukim. Dari data yang saya dapat di ma’had putri, memiliki 146 santriwati yang mukim. Terdiri dari 12 Musyrifah, 48 santriwati panti dan 91 santriwati asrama dan luar.  Di ma’had Darul fikri terdapat para santriwan maupun santriwati yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia misalnya ada yang berasal dari pulau Lombok, Sumatra, Kalimantan, dan selebihnya masih pada wilayah pulau Jawa. Menurut saya, pondok pesantren Darn Darul Fikri telah mengalami banyak perkembngan baik dari aspek gedung, dan lain-lain. Namun, saya masih merasa ada sedikit yang kurang yakni belum tersedianya perpustakaan yang lengkap dan letak perpustakaan yang kurang strategis karena perpustakaannya terletak di dalam kawasan ma’had putra sehingga membuat para santriwati mengalami keterbatasan dalam membaca meskipun di masjid putri tersedia beberapa buku bacaan yang tidak begitu banyak. Dan, pondok pesantren Darul fikri juga belum memiliki laboratorium komputer yang memfasilitasi didalam ma’had putri karena baik perpustakaan dan lab.komputer semua berada di kawasan ma’had putra sehingga dalam hal ini menyebabkan para santriwati yang mengalami keterbelakangan dalam hal teknologi khususnya komputer. Namun, dalam hal lainnya ma’had ini benar-benar memberikan fasilitas yang terbaik bagi para santriwan maupun santriwatinya.

Pada bulan Ramadhan tahun 2017 ini, pondokdarul fikri tetap dalam suasana yang tenang. begitupula kegiatan yang berjalan di pondok darul fikri masih tetap sama seperti rutinitas pada hari-hari biasanya. namun, pada bulan ini puasa ramadhan bersamaan dengan kegiatan ujian pondok dan ujian umum. di dalam pondok darul fikri, biasanya di bulan puasa seperti ini sangat sering sekali mengadakan acara buka bersama, baik buka bersama putra sendiri maupun putri. kegiatan tahfidz sendiri di liburkan selama ujian pondok maupun umum tengah berlangsung. Begitu pula pada hari biasanya saat ujian tiba, puasa senin-kamis pada hari-hari biasa juga di sunnahkan. pada tahun ini, seperti yang telah saya sebutkan di atas bahwa total sebanyak 155 santri yang mukim di dalam pondok pada saat ramadhan seperti ini ikut bantu-membantu dalam menyediakan buka bersama yang dilakukan secara serentak dengan warga bringin dan sekitarnya. baik panti maupun asrama dan luar di bulan puasa ini juga sama-sama merasakan takjil gratis yang setiap hari disediakan oleh pondok. di dalam pondok darul fikri ini, suasana ramadhan sangat terasa sekali dan begitu khidmat. karena, mengingat dengan dekatnya hari perpulangan bagi santriwan/santriwati pada masa liburan yang akan tiba beberapa minggu lagi maka dari pengurus pondok pun mewajibkan untuk para santriwatinya bisa khatam minimal 1 juz sebelum perpulangan tiba pada bulan puasa ini. Dan, sangat banyak sekali saya temui para santriwatinya yang telah khatam lebih dari 1 juz sebelum sampai satu bulan ini, Maasyaa Allah. Itulah salah satu kegiatan yang membuat pondok semakin terasa hidup karena setiap waktu terdengar banyak santriwati yang tilawah baik di area masjid putri, depan kantin, bahkan di halaman pondok. Bersamaan dengan bulan ujian bagi santriwan maupun santriwati, di ramadhan kali ini bakal sering kita temui banyak para santri yang belajar di berbagai tempat dan itu pun di tempat-tempat yang tak terduga. Itu hanya sedikit kegiatan yang berlangsung di ma'had Darul Fikri di Ponorogo, Jawa Timur. 

Komentar

  1. PP Darul Fikri, Ponorogo ini mulai didirikan pada tahun 1991 silam dan semakin maju dan berkembangalhamdulillah.

    BalasHapus
  2. Buat lulusan sma apakah bisa masuk ke darul fikri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Bahasa Indonesia MI/SD

MAKALAH PENGEMBANGAN PKn MI/SD

Pemetaan KD ke Indikator dalam Pembelajaran Tematik