BELAJAR MENULIS


images.jpg3 KIAT JITU BELAJAR AGAMA MAKIN SERU!!





Alhamdulillah, Manusia sebagai insan yang beradab dan berbudi, dan darinya bisa bermartabat yang tinggi dan berwibawa. Sehingga menjadi makhluk Alloh yang paling sempurna. Inilah yang harus tetap dipertahankan. Sebab, sekali jatuh akan hilang dan lenyaplah seluruh martabat dan kewibawaan itu, dan akan lebih sulit lagi untuk mengembalikannya kepada posisi awal. Untuk itu, Islam dilahirkan dalam rangka mempertahankan kemartabatannya ummat manusia supaya jangan sampai jatuh. Namun semua akan kembali pada manusia itu sendiri, akan bertahankah atau menjatuhkan diri, ataupun terjatuh.

Nah, kita akan membahas mengenai“Islamic Education?” atau yang lebih kita sering dengar dengan nama “Pendidikan Islami”. Bagaimana sih pendapat kalian saat pertama kali mendengar tentang “Islamic Education”. Wah, pasti pertama kali yang kalian fikirkan adalah Pendidikan Islami ini berada pada tempat-tempat belajar yang islami seperti pada umumnya di Madrasah, di Pondok pesantren, di Ma’had al-Islamiyah atau pada instansi-instansi pembelajaran yang Islami lainnya. Apalagi, pada era globalisasi ini atau bisa disebut juga era teknologi yang semakin canggih ini pembelajaran mengenai Islam bisa didapatkan dengan sangat mudah sekali, misalnya dari membaca di internet, mengikuti grup kajian tentang Islam melalui Whats app, Line, Telegram dan media sosial lainnya atau bahkan setiap hari streaming kajian Islami di youtube. Dari sini, perlu kita ketahui bahwasanya Islamic Education bisa saja kita dapatkan dimana pun tempatnya. Jadi, tidak hanya pada instansi-instansi pendidikan yang berlabel islami saja. Ada 3 kiat jituyang harus kamu ketahui didalam mempelajari agama, berikut poin penting yang akan menambah semangat dalam mendalami agama.

Poin pertama adalah NIAT. Maksudnya adalah kalian jangan sampai salah dalam menempatkan niat untuk mempelajari agama. Berikut ini syarah (penjelasan) hadits tentang niat. Semoga Allah menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma amin.
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).
Segala sesuatu adalah tergantung oleh niat. Dalam mempelajari agama Islam ini, niat adalah salah satu faktor utama yang membuat setiap individu bisa semakin dekat dengan Alloh atau malah sebaliknya. Contohnya saja, apabila hendak mengetahui segala hukum-hukum yang sesuai syari’at Islam kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana niat kita? Kalau dari awal saja niatnya hanya sekedar ingin tahu tentang hukumnya, bagaimana bisa esoknya kita tidak melanggar? Sudah jelas, banyak sekali fenomena anak muda zaman sekarang yang salah dalam menempatkan niat mereka. Miris sekali rasanya, melihat kaum muda yang sebaya dengan mudahnya mereka bersenang-senang dengan menjadikan teman dekat wanitanya sebagai objek syahwat mereka sesaat, walaupun mereka sudah tahu bahwa menjalin hubungan (Pacaran) ini adalah haram hukumnya dalam Islam. Akan tetapi, banyak dari kaum muda, mereka berdalih bahwa mereka menjalin hubungan tersebut adalah hanya sekedar untuk saling menyemangati dalam belajarlah atau biasanya mereka berkata “ah, orang kita ini pacaran islami kok. Jadi, kami tidak akan berani macam-macam”.
Na’udzubillah, semoga kita dapat memperbaiki niat kita agar senantiasa diridhoi oleh-Nya.
30025781-open-empty-diary-book-old-letters-french-postcards-nostalgic-vintage-scrapbook-background-Stock-Photo.jpg


Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya...”

Maka dari itu, pendidikan Islam sangat kita butuhkan. Karena, Islam adalah agama rahmatan lil’alaamiin (rahmat bagi seluruh alam). Segala pendidikan terbaik pasti akan kita dapatkan jika kita semakin memperdalamnya, mulai dari pendidikan akhlaq yang paling utama sebagaimana telah dijelaskan bahwa Rasulullah Muhammad adalah suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Segala kesempurnaan akhlaqul karimah sudah terdapat dalam diri baginda Rasulullah Muhammad .
Rasulullah telah menjadi teladan para shahabatnya, serta menjadi panutan dalam melangkah dan mengarungi samudera yang dahsyat dengan gelombangnya. Ini merupakan sinyalemen keberhasilan mereka dalam menjadikan dan mempraktikkan bimbingan Allah di dalam Al Qur’an:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Nabi dan rasul terakhir penutup bagi seluruh nabi dan rasul. Telah dijelaskan dalam Qs. Al Ahzab ayat 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”. Ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi terakhir. Bukan Rasul terakhir. Namun hadits di bawah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir. Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
Akhlaq yang baik adalah modal utama dalam berhubungan baik dengan manusia terhadap manusia, manusia terhadap lingkungan, dan terutama manusia terhadap Tuhan-Nya. Karena, orang yang memiliki akhlaq yang baik adalah seseorang yang tidak pernah merasa baik dalam beramal sehingga ia selalu ingin bermuhasabah setiap waktu, seseorang yang senantiasa tawadhu’ dalam bergaul, seseorang yang banyak menginfakkan harta di jalan Alloh baik dilihat manusia maupun tidak karena niatnya dari awal adalah memang hanya karena Alloh ‘azza wa jalla.

14733161_1823169277899144_8488204035281649664_n.jpg

Cloud Callout: “Agama kita dinilai dari bagaimana agama teman dekat kita.”
 


Poin kedua yaitu, PERBAIKI PERGAULAN. Didalam belajar agama, setelah kita bisa menempatkan niat kita dengan benar maka faktor kedua yang sangat mempengaruhi kita dalam belajar agama adalah lingkungan. Selain keluarga ada seorang yang juga bisa dikatakan sangat berpengaruh dalam usaha kita dalam mendapatkan pendidikan Islam.








Sebagian besar para orang tua pasti memilih menyekolahkan putra-putri mereka pada sekolah-sekolah yang berlabelkan islami, seperti pondok pesantren. Karena, banyak sekali dari para orang tua yang sibuk dalam hal pekerjaan sehingga tidak sempat untuk membimbing putra-putri mereka dalam mendapatkan pendidikan Islam. Begitulah dunia pesantren yang penuh dengan aturan, akan tetapi sangat berdampak baik bagi peserta didik di masa depan. Karena, lingkungan yang baik akan membawa kita pada kebaikan yang diridhoi-Nya pula. Jika di dunia luar, maka kita harus selektif dalam memilih siapa yang pantas untuk menjadi teman kita. Di luar memang sangat banyak sekali kawan yang asyik dan menyenangkan akan tetapi tidak banyak dari mereka yang membuat kita lalai. Keasyikkan mereka seolah telah menghipnotis kita untuk terjun ke dalam gemerlap dunia yang fana ini. Na’udzubillah, semoga kita mendapatkan kawan yang baik untuk dunia dan akhirat. Aamiin.
Seperti dalam suatu hadits, Hadis Tentang Persaudaraan Muslim, “An-Nu’man bin Basyir berkata, Nabi SAW. Bersabda, ‘Anda akan melihat kaum mukminin dalam kasih sayang dan cinta-mencintai, pergaulan mereka bagaikan satu badan, jika satu anggotanya sakit, maka menjalarlah kepada lain-lain anggota lainnya sehingga badannya terasa panas dan tidak dapat tidur.”( H.R. Bukhori).
Karena itu, agama kita dinilai dari bagaimana agama teman dekat kita. Sebenarnya, sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan diri Anda. Cukup dengan melihat bersama siapa saja Anda sering bergaul, seperti itulah cerminan diri Anda. Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ
Artinya: “Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin.”
Sebaik-baik manusia adalah manusia yang senantiasa memperbaiki dirinya sendiri dan menyeru kebaikan pada muslim lainnya. Jika ingin memperbaiki hidup, mulailah dengan memperbaiki sholat terlebih dahulu. Jika ingin berdakwah, maka mulailah dari mendakwahi diri sendiri. Karena, kebaikan yang tulus dari hati akan menghasilkan kebaikan pula secara dhohirnya. Maka dari itu, sangat penting sekali memperbaiki pergaulan dalam lingkungan kita. Kuncinya ada dua, yaitu kita harus percaya bahwa Alloh swt senantiasa melihat dan mengawasi kita. Yang kedua, kita harus pandai memilih dan memilah teman mana yang bisa kita ajak untuk berteman dan tidak.

index.jpg   Poin terakhir yang ketiga adalah KUATKAN TEKAD. Jika, niatnya sudah benar pergaulan kita sudah baik mendapatkan kawan yang sholih sehingga senantiasa dapat saling mengingatkan pada Alloh, tentunya kita tinggal menguatkan tekad kita agar selalu semangat dan bergairah dalam mendalami ilmu agama. terdapat beberapa kondisi di mana hukum menuntut ilmu agama adalah wajib atas setiap muslim (fardhu ‘ain) sehingga berdosalah setiap orang yang meninggalkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Jadi, segala ibadah yang kita lakukan bisa berjalan secara kontinu. Pendidikan Islam adalah salah satu kunci utama dalam memberantas kebodohan. (hadits keutamaan mempelajari islam). Karena sebaik-baik pembelajaran adalah mempelajari ilmu agama.


maxresdefault.jpg0


Kesimpulannya adalah luruskan niat terlebih dahulu setelah itu perbanyaklah berkawan dengan orang-orang shalih, dan kuatkanlah tekad untuk lebih memperdalam ilmu agama.




Semoga artikel ini
memberikan manfaat bagi para pembaca JJJ
Akhuukum fillah, Barakallahufiikum...

b0358f8bd82c78f830ce8e93d7f1dbee.jpg


BIOGRAFI PENULIS

            Nama                          : Amirothul Maulidyana
Institusi                        : Universitas Muhammadiyah ponorogo
Nomor Handphone     : 085784512842

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Bahasa Indonesia MI/SD

MAKALAH PENGEMBANGAN PKn MI/SD

Pemetaan KD ke Indikator dalam Pembelajaran Tematik