ALAT PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya, pendidikan adalah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. TK sebagai salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah.
Menginjak periode estetik, anak sudah dapat dididik secara langsung, yaitu melalui pembiasaan kepada hal-hal yang baik. Bimbingan kearah pembiasaan ini dilaksanakan melalui belajar sambil bermain atau dapat pula dengan cara bergurau yang berupaya memberikan pengajaran dengan cara menggembirakan hati anak, atas dasar kasih sayang. Perlu kita ketahui bahwa, ada banyak metode dan alat-alat pendidikan dalam pendidikan Islam yang bervariasi. Karena, didalam pendidikan Islam pun, sangat diperlukan metode dalam mengajar dalam konteks Islami pula. Contohnya, seperti membiasakan peserta didik menghafal surat-surat pendek atau do’a sehari-hari sebelum memulai pelajaran. Maka dari itu, didalam makalah ini akan kami bahas secara jelas dan singkat mengenai Alat-alat pendidikan dalam pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Alat-alat pendidikan dalam pendidikan Islam?
2. Apa saja macam-macam alat bantu pendidikan Islam?
3. Apa saja teori tentang pengembangan metode pendidikan agama Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan alat-alat pendidikan dalam pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui tentang macam-macam alat bantu pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui tentang teori pengembangan metode pendidikan agama Islam.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat-alat atau Metode Pendidikan
Alat dan metode artinya perangkat atau  media yang digunakan dalam melaksanakan sesuatu. Sedangkan, alat dan metode pendidikan adalah media yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pendidikan dan proses pembelajaran. Secara umum, alat pendidikan bukan hanya berupa perangkat dalam bentuk benda tetapi ada yang bersifat abstrak, misalnya metode pendidikan, pendekatan pendidikan, teknik dan strategi pendidikan dan pengelolaan kelas.
Alat pendidikan yang sangat penting digunakan dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pendidik, merupakan alat pendidikan karena tanpa pendidik, pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
2. Lembaga pendidikan yang memberikan tempat untuk dilaksanakannya pendidikan formal atau informal.
3. Sarana dan prasarana pendidikan yang membantu kelancaran pelaksanaan pendidikan, terutama dalam proses belajar dan mengajar.
4. Perpustakaan, yakni buku-buku yang memberikan ilmu pengetahuan kepada pendidik dan anak didik.
5. Kecakapan atau kompetensi pendidik sehingga memberikan informasi ilmu pengetahuan kepada para pendidik dan anak didik.
6. Metodologi pendidikan dan pendekatan sistem pengajaran yang digunakan, misalnya menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan atau pengajaran dengan pola rekreatif.
7. Manajemen pendidikan yang mengolah pelaksanaan pendidikan merupakan alat yang amat penting dalam pendidikan, seperti pengaturan jadwal mata pelajaran, penempatan pendidik dalam pelajaran tertentu, pengaturn lama mengajar, pemenuhan gaji atau honorarium pendidik, penentuan rapat-rapat pendidik dan sebagainya.
8. Administrasi dan supervisi pendidikan yang mengawasi dan melakukan pembinaan para tenaga kependidikan dan ketatausahaannya.
9. Strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan belajar siswa dalam lembaga pendidikan tertentu, karena setiap lembaga pendidikan memiliki visi dan misi serta maksud dan tujuan yang berbeda-beda.
10. Evaluasi pendidikan dan evaluasi belajar.
11. Alat-alat bantu dalam pendidikan dapat berupa pengembangan teknik belajar mengajar, diantaranya sebagai berikut:
a. Mengajar dengan teknik kuis, sehingga anak didik bersaing dalam menjawab pertanyaan pendidik
b. Pertanyaan lisan di kelas
c. Tugas individu
d. Tugas kelompok
e. Ulangan semester
f. Ulangan kenaikan
g. Laporan kerja praktik lapangan
h. Responsi atau ujian praktik yang dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikkumnya, seperti kimia, biologi, fisika, dan bahasa.
Penggunaan alat-alat pendidikan dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Metode pendidikan Islam juga merupakan bagian dari alat-alat pendidikan karena berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, segala sapek yang dapat digunakan untuk mengembangkan pendidikan dan mencapai tujuannya dapat dikatakan sebagai alat. Dalam pendidikan Islam semua metode dan alat-alat pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Penggunaan alat-alat pendidikan termasuk didalamnya metode pendidikan Islam, harus berdasarkan prinsip sebagai berikut:
1. Memudahkan dan mnyedikitkan beban
2. Berangsur-angsur demi terbentuknya pemahaman anak didik
3. Menggembirakan dan tidak menimbulkan rasa takut
4. Menyamakan persepsi tentang kebenaran
5. Mengembangakn perbedaan pendapat sebagai rahmat Tuhan
6. Penelitian yang meyakinkan (haqqul yaqin). Penelitian yang meyakinkan ini didasarkan pada perumusan masalah yang dijawab melalui data yang akurat dan analisis data yang tajam disertai dalil-dalil yang shahih.
Salah satu alat pendidikan yang sangat penting adalah strategi pembelajaran alternatif yang kini banyak diterapkan diberbagai lembaga pendidikan, diantaranya adalah ;
1. Info Search
Membuat beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencai informasi yang dapat ditemukan pada sumber materi yang telah tersedia. Sumber  materi itu dapat berupa hand out, dokumen, test book, dan perangkat keras misalnya, komputer.
2. Synergetic teaching
Membagi kelas menjadi dua kelompok, dimana memindahkan satu kelompok ke ruangan yang lain untuk membaca topik yang akan diajarkan. Pada waktu yang sama pendidik memberikan pada kelompok lainnya dalam materi yang sama dengan metode ceramah. Kemudian, materi yang dibaca oleh kelompok pertama diberikan kepada kelompok yang mendengarkan ceramah, sedangkan teknik ceramah diberikan kepada kelompok yang membaca. Lalu, menggabungkan kedua kelompok tersebut dan menyuruh mereka untuk membuat rekapitulasi materi yang telah diajarkan.
Dua contoh strategi tersebut, merupakan alat pendidikan yang mengantarkan pendidik dan anak didiknya mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan Islam. Dan evaluasi atau penilaian termasuk alat pendidikan, karena dengan mengevaluasi anak didik dapat diketahui tingkat keberhasilannya. Perkembangan anak didik pun dengan mudah diketahui apabila sistem evaluasinya sesuai dengan metode pengajaran yang digunakan oleh pendidik. Pelatihan pun merupakan alat pendidikan karena pelatihan digunakan untuk mengungkapkan gagasan pemahaman anak didik dengan kalimat sendiri, baik lisan maupun tulisan. Anak didik dilatih untuk menyatakan gagasan ke dalam berbagai bentuk kegiatan sehingga dapat mengembangkan keterampilan dan psikomotoriknya. Dalam pelatihan, alat lain yang mendukung misalnya lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber media belajar.

B. Macam-macam Alat Bantu Pendidikan Islam
1. Pembiasaan, yakni anak didik dibiasakan melakukan suatu kegiatan yang bersifat belajar misalnya membiasakan bangun pagi.
2. Pengawasan, yakni melakukan pengamatan yang telaten terhadap perkembangan anak didik secara umum dan pengawasan terhadap perkembangan prestasi belajarnya secara khusus.
3. Perintah, yakni memberikan berbagai perintah yang sesuai dengan kemampuan anak didik dengan mempertimbangkan usia anak didik dan mentalitasnya.
4. Larangan, yakni memberikan larangan kepada anak didik untuk tidak melakukan tindakan tertentu.
5. Ganjaran, yakni menawarkan hadiah bagi anak didik yang melaksanakan berbagai perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
6. Hukuman, yakni menetapkan sanksi hukum yang bersifat mendidik bagi semua anak didik yang melanggar peraturan, baik dalm keluarga, sekolah, atau lingkungan sekitarnya.
فاَعْتَبِرُ يـأُ و لِي الْاَ بْصرِ ( الحَشر: ۲ )
Artinya: “Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan”.
Ayat tersebut secara langsung memerintahkan umat Islam melakukan observasi  terhadap berbagai situasi dan kondisi yang terjadi pada masa lalu dan masa sekarang sehingga semua peristiwa dapat dijadikan pelajaran. Semua kejadian dapat menjadi cermin agar umat Islam lebih maju dan lebih waspada terhadap kejadian yang tidak terduga. Dalam pengembangan ilmu pendidikan Islam, umat Islam dituntut menciptakan alat-alat pendidikan yang baik guna meningkatkan kualitas anak didik sehingga masyarakat Islam yang terdidik tidak tertinggal zaman, dan mampu bersaing dengan perkembangan pendidikan barat.

C. Teori tentang Pengembangan Metode Pendidikan Agama Islam
Metode pendidikan agama Islam harus terus dikembangkan agar tujuan pendidikan Islam mudah dicapai. Pengembangan pendidikan Islam teoritis dilakukan dengan cara berikut :
1. Metode Pendidikan Demokratis, yaitu pendidikan yang dilakukan dengan cara memberikan kemerdekaan kepada anak didik untuk menentukan pilihan minat dan bakatnya serta mengembangkan pikiran dan pendapatnya sepanjang memberikan dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan intelektualitasnya.
a. Pendidikan dengan hati nurani, yaitu menerapkan pendekatan simpatik dan empati terhadap perkembangan intelektualitas anak didik dan pengalaman pribadi yang diungkapkan anak didik kepada pendidiknya.
b. Kebenaran baru diterima jika disampaikan secara logis dan sistematis serta didasarkan kepada data yang akurat. Pendidikan dengan pendekatan empiris, yaitu pengembangan metode pendidikan Islam didasarkan pada pengalaman para pendidik.
c. Pendidikan dengan pendekatan naturalistik, yaitu pengembangan metode pendidikan Islam yang didasarkan pada pengembangan lamiah anak didik.
d. Pendidikan dengan pendekatan basyiran wa naziran, yaitu membangkitkan segala hal yang menggembirakan anak didik, dan memberikan sesuatu yang menimbulkan rasa takut atau melalui ancaman.
e. Pendekatan keteladanan, yaitu pengembangan metode pendidikan Islam dengan contoh utama dari para pendidik sehingga anak didik meniru perilaku positif yang bermanfaat bagi kemajuan intelektualitas dan kebaikan moralitasnya.
Teori tentang pengembangan alat-alat pendidikan islam digali dari Al-qur’an dan As-sunnah. Adapun teori pengembangan yang telah dipraktikan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan metode pendidikan islam dengan memadukan kurikulum pendidikan agama islam dengan kurikulum nasoinal agar anak didik di terima di sekolah tingkat lanjutan tanpa mengalami hambatan yang berarti
2. Pengembangan strategi pembelajaran secara terpadu, yaitu proses pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas
3. Pengembangan adminitrasi pendidikan dan penyelengaraan pendidikan islam yang kompetitif dengan lembaga pendidikan umum
4. Pengembangan kualifikasi dan kompetensi para pendidik dan peningkatan martabat para pendidik
5. Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan islam, terutama berkaitan dengan media pembelajaran yang modern sehingga anak didik gagap teknologi
6. Pengembangan kepustakaan pendidikan islam yang dapat di akses melalui internet.
Teori pengembangan metode pendidikam islam yang dapat di gali dari cara Rasulullah ﷺ. Berperilaku tergambar dari sifat-sifat beliau, sebagai berikut:
1. Fathanah (cerdas), Dari sifat fathanah dapat dikembangkan  pendidikan agama islam yang merangsang dan membangkitkan kecerdasan anak didik. Kecerdasan tedak semata-mata anak mampu menghafal mata pelajaran, tetapi mereka memiliki kemampuan memahami dan menjelaskan dengan bahasanya sendiri.
2. Shidiq (jujur), Metode pendidikan  islam dikembangkan atas dasar kejujuran, yakni menerima seluruh ajaran Allah dan Rasulnya yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah . Maka jujur dalam metode pendidikan islam adalah mendudukkan anak didik sama dan sederajat dalam hak dan kewajibannya sebagai orang yang menuntut ilmu .
3. Tablig (sampai atau disampaikan), Dengan sifat tablig, pengembangan metode pendidikan islam bersifat terbuka, yakni menerima masukan dari siapa pun dan dari mana pun sepanjang bernilai positif dan memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan islam. Kemudian, disampaikan dan dijadikan alat untuk menggembangkan metode pembelajaran .
4. Amanah, Pengembangan metode pendidikan islam didasarkan pada sifat amanah sebagai bentuk penjagaan kualitas diri umat islam. Seluruh pendidikan umat islam merupakan tanggung jawab kita bersama. Oleh sebab itu, warga negara dan masyrakat yang dikatagorikan sebagai anak didik atau peserta didik merupakan amanah Allah yang harus dijaga dan dikembangkan intelektualitasnya melalui pengembangan metode pendidikan islam.
5. Qana’ah (menerima apa adanya dan pandai bersyukur), Sifat menerima apa adanya dan pandai bersyukur adalah metode pengembangan pendidikan islam yang paling bijaksana. Dengan sikap menerima apa adanya, umat islam, terutama penyelenggara pendidikan, para pendidik, dan masyrakat dapa umumnya, berhati-hati dalam menerapkan metode pendidikan yang berasaskan pada paham sekuler dan liberal. Pendidikan islam tidak bebas nilai, tetapi sarat dengan nilai yang digali dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pengembangan metodologi pendidikan islam berkaitan dengan pengayaan pendekatan dalam menggali dan memahami sumber-sumber pendidikan islam dan menerapkannya dalam proses pembelajaran. Di pihak lain, pengembangan metode pendidikan islam sebagai pola uji coba terhadap penemuan baru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan islam dan seluruh aktivitas pembelajaran.
Metode yang dikembangankan dalam pendidikan islam disesuaikan dengan tujuan pendidikan islam yang paling substansial, yaitu sebagai berikut:
1. Penguatan keimanan kepada Allah SWT;
2. Peningkatan kecerdasan anak didik;
3. Pembinaan akhlakul-karimah;
4. Pengembangan minat dan bakat berkaitan dengan kecakapan dan keterampilan anak didik;
5. Pembinaan kemandirian dan rasa tanggung jawab anak didik;
6. Pendewasaan berpikir anak didik yang rasional dan memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial;
7. Pembentukan kecerdasan emosional dan spiritual anak didik.
Untuk memperoleh model pengembangan metode pendidikan islam, penggalian terhadap sumber ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikanislam harus dilakukan secara terpadu, komprehensif, radikal, dan sisitematis. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menyajikan prinsip-prinsip dan ide dasar ilmu pendidikan islam terlebih dahulu disusun secara tematik sesuai dengan kerangka pikir para peneliti. Kemudian, dilakukan penafsiran dengan pendekatan riwayat, yaitu pendekatan munasabah antar surat dan antar ayat dengan memerhatikan dan mengkaji secara mendalam latar belakang diturunkannya ayat-ayat yang dimaksud, kemudian mempergunakan hadist untuk lebih memperkuat pemahaman makna yang di maksudkan oleh Al-Qur’an. Setelah hubungan antar ayat atau antar surat dan hadist dilakukan, lalu digunakan pula pendekatan rasional (ra’yu).
Pemahaman makna terhadap Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pendidikan islam dapat dimulai dengan memerhatikan ha-hal berikut:
1. Al-Qur’an memiliki gaya bahasa yang indah. Tidak semua ayat yang ditujukan kepada manusia di sampaikan dengan kalimat langsung, tekstualistik, tetapi menggunakan berbagai metode komunikasi dan informasi yang beragam yaitu:
a. Penggunaan kalimat-kalimat sindirian
b. Penggunaan kata-kata hakiki daan majazi
c. Pengunaan kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna (musytarak)
d. Penggunaan kata-kata personifikasi dan perumpamaan
e. Penggunaan kata-kata yang bernilai sastra, sajak, puitis, dan keindahan kalimat yang menyejukkan hati
f. Penggunaan kata-kata sarkasme
g. Penggunaan kata-kata menggembirakan dan ancaman
h. Penggunaan janji-janji reward dan punishment
i. Penggunaan komunikasi massa dan komunikasi dialogis juga monologis
j. Penggunaan ayat-ayat tentang kisah masa lalu dan prediksi masa depan
k. Penggunaan kalimat tanya jawab
l. Penggunaan hikmah dan musyawarah
m. Penggunaan kekuasaan absolut Tuhan
n. Penggunaan contoh-contoh perilaku orang-orang yang saleh pada masa lalu dan orang-orang yang salah yang memperoleh kerugian besar dalam hidupnya; dan masih banyak pesan Allah SWT. Yang merupakan ide dasar pengembangan metode pendidikan islam
2. Pendekatan integralistik, yaitu senantiasa memadukan kalimat yang disampaikan dengan tujuan utama dari kandungan makna dan maksud yang dituju serta sasaran yang dikehendaki sebagai subjek atau objek suatu perbuatan tertentu. Kemudian, menyatakan konsekuensi logis atau akibat dari semua perilaku yang sesuai atau menyimpang dari kehendak Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Aspek-aspek yang dapat dikembangkan dalam pendidikan islam adalah:
1. Pengembangan pendekatan strategi pembelajaran yang fleksibel dan tidak monoton;
2. Pendekatan filosofis dalam pendidikan islam dengan menumbuhkembangkan rasionalitas berpikir anak didik;
3. Pendekatan dialogis dan interaksional;
4. Pendekatan hermeneutik, sastra, dan teaterikal;
5. Pendekatan demokratis dalam pengembangan wawasan dan wacana ilmu pengetehuan islam;
6. Pendekatan tekstual dan kontekstual terhadap pemaknaan dan pemahaman ilmu pendidikan islam;
7. Pendekatan gramatikal dan semantik terhadap berbagai unsur kata dalam kalimat-kalimat kependidikan;
8. Pendekatan historis sebagai pola penggalain makna khusus yang berlaku bagi umum;
9. Pendekatan sosio-kultural, yang memerhatikan situasi dan kondisi masyarakat dan kebudayaannya;
10. Pendekatan ilmiah dengan mengutamakan observasi dan uji validitas;
Menurut Nur Uhbiyati , pendekatan metodologis yang dinyatakan dalam Al-Qur’an bersifat multi-approach yang meliputi antara lain:
1. Pendekatan religius yang menitikberatkan pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berjiwa religius dengan bakat-bakat keagamaan;
2. Pendekatan filosofis yang memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional atau homo rationale, sehingga segala sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan pada kemampuan berpikirnya yang dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal perkembanganya;
3. Pendekatan sosio-kultural yang bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga dipandang sebagai homo sosius dan homo sapiens dalam kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan. Dengan demikian, pengaruh lingkungan masyarakat dan perkembangan kebudayaannya sangat besar artinya bagi proses pendidikan individualnya;
4. Pendekatan scientific yang titik beratnya terletak pada pandangan bahwa manusia meniliki kemampuan menciptakan, berkemauan, dan merasa. Pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuananalitas-sintetis dan reflekstifdalam berpikir.
Pendekatan yang dikembangkan dalam pendidikan Islam terhadap pesan-pesan Allah pada al-Qur’an dan as-Sunnah adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Metode Pendidikan dengan Pendekatan ‘Aqly Qurani
Metode pendidikan islam yang memotivasi anak didik mengembangkan cara berpikir logis, sistematis, kritis, dan rasionalistik. Metode pendidikan islam ini dikembangkan dengan didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an yang mengajak manusia untuk menggunakan akalnya dalam memahami semua ciptaan Allah, melakukan observasi, melakukan penelitian mendalam terhadap kejadian di masa lalu agar dijadikan pelajaran bagi kehidupan manusia di masa kini dan masa yang akan datang. Akal harus dilatih dan diasah dengan cara didorong oleh metode pendidikan agama islam yang mengutamakan pendekatan rasional observatif. Ide dasar tersebut diambil dari pesan Allah dalam surat Al-Hasyr ayat : 2.


2. Pengembangan Metode Pendidikan Islam dengan Pendekatan Qalby Qurani
Pendekatan qalby qurani yang dimaksud adalah penguatan rasa dalam memahami berbagai fenomena alam. Islam perlu dikembangkan dengan menelusuri kekuatan kalbu atau kekuatan rasa. Karena jika hanya akal yang diperkuat dengan berbagai ilmu, sedangkan hati atau rasa dibiarkan, akanterjadi ketidak seimbangan cara berpikir yang akibatnya dapat melahirkan kerusakan di muka bumi.
Pendidikan hati ini sangat penting karena berhubungan secara langsung dengan kepekaan diri manusia terhadap lingkungannya. Pendidikan yang harus diarahkan pada hati adalahdengan cara mengembangkan berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan hati, misalnya ilmu tauhid, ilmu akhlak, atau tasawuf, dan seluruh ilmu keislaman yang tidak dapat dilepaskan dari tujuan pendidikan islam, yakni mewujudkan anak didik yang beriman dan bertakwa, cerdas, terampil, mandiri, bertanggung jawab, dan memberi manfaat  pada kehidupannya di masyarakat. Metode pendidikan Islam yang dikembangkan untuk memperlembut hati anak didik juga berkaitan secara langsung dengan keteladanan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, mulai keluarga, masyarakat, para pendidik, dan pemerintah.
3. Pengembangan Metode Pendidikan Islam dengan Pendekatan Spiritual-Religius
Pendekatan spiritual-religius adalah penggabungan metode ‘aqly qurani dan qalby qurani agar anak didik mau mengamalkan semua perintah Allah SWT. Dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Pendekatan ini dikembangkan agar kecerdasan yang dimaksudkan oleh tujuan pendidikan adalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Dengan demikian, anak didik benar-benar menjadi manusia yang seutuhnya, sebagaimana manusia definitif, sebagaimana definisi tiga kategori islam yang pesrah kepada Allah SWT, yaitu:
a. Iman, yakni percaya da yakin yang ditekadkan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan;
b. Islam,pasrah diri hanya tunduk dan beribadah kepada Allah, tidak ada syirik dalam jiwa dan raga;
c. Ihsaan, beribadah kepada Allah seolah-olah benar-benar melihat Allah. Meskipun ia tidak melihat-Nya, ia yakin bahwa Allah melihat hamba-hamba-Nya.
Tiga kriteria muslim yang saleh diatas merupakan sumber inspirasi bagi pengembangan pendidikan islam, yang secara metodologis dapat digunakan dengan tiga pendekatan, yakni: (1) ‘aqly qurani; (2) qalby qurani; (3) spiritual religius. Menurut Nur Uhbiyati , ada beberapa jenis metode pendidikan yang sering digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Metode mutual education, Metode ini yaitu suatu metode mendidik secara kelompok yang pernah dicontoh oleh Nabi. Misalnya, dicontohkan Nabi sendiri dalam mengajarkan shalat dengan mendemontrasikan cara-cara shalat yang baik.
2. Metode pendidikan dengan menggunakan cara instruksional, Metode ini yaitu yang bersifat mengajar cita-cita orang yang beriman dalam bersikap dan bertingkah laku agar mereka mengetahui bagaimana seharusnya bersikap dan berbuat sehari-hari.
3. Metode pendidikan dengan bercerita, Metode ini yaitu dengan mengisahkan peristiwa sejarah manusia masa lampau yang menyangkut ketaatannya kemungkarannya dalam hidup terhadap perintah Tuhan yang dibawakan oleh Nabi atau Rasul yang hadir ditengah mereka.
4. Metode bimbingan dan penyuluhan, Dalam Al-Qur’an terdapet firman-firman Allah yang mengandung metode bimbingan dan penyuluhan kaarena Al-Qyr’an diturunkan untuk membimbing dan menasihati manusia sehingga dapat memperoleh kehidupan batin yang tenang, sehat, serta bebes dari segala konflik kejiwaan. Dengan metode ini, manusia mampu mengatasi segala bentuk kesulitan hidup yang dihadapi atas dasar iman dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
5. Metode pemberian contoh dan teladan, Metode yang cukup besar pengaruhnya dalam pendidikan anak adalah metode pemberian contoh dan teladan. Allah telah menunjukkan bahwa contoh keteladanan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. Mengandung nilai pedagosis bagi manusia (para pengikutnya) sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al- Ahzab ayat 21.
6. Metode Diskusi, Metode diskusi juga dianjurkan oleh al-Qur’an dalm mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap suatu masalah. Perintah Allah dalam hal ini adalah agar kita melakukan pendekatan pendidikan dan dakwah secara filosofis, nasihat yang baik, dan melalui perdebatan yang sportif. Surat an-Nahl ayat 125.
7. Metode Soal-Jawab, Metode soal-jawab sering dipakai oleh para nabi dan rasul Allah dalam mengajarkan agama kepada umatnya. Bahkan, para ahli pikir atau filsuf pun banyak mempergunakan metode ini. Oleh arena itu, metode ini termasuk metode yang paling tua dalam dunia pendidikan atau pengajaran di samping metode khotbah. Allah berfirman didalam surat an-Nahl ayat 43.
8. Metode Imtsal (Pemberian Perumpamaan), Mendidik dengan metode pemberian perumpamaan atau metode imtsaltentang kekuasaan Tuhan dalam menciptakan hal-hal yang haq dan yang bathil. Allah berfirman didalam surat ar-Ra’du ayat 17.
9. Metode Targhib dan Tarhib, Metode untuk cara memebrikan pelajaran dengan memberi dorongan (motivasi) untuk memperoleh kegembiraan bila mendapatkan keberhasilan dalam kebaikan, sedang bila ia tidak berhasil karena tidak mau mengikuti petunjuk yang benar akan mendapat kesusahan. Sebagaiman firman Allah didalam surat az-Zalzalah ayat 7-8.
10. Metode Taubat dan ampunan, Metode cara membangkitakan jiwa dari rasa frustasi kepada kesegaran hidup dan optimisme dalam belajar seseorang, dengan memberikan kesempatan bertaubat dari kesalahan atau kekeliruan yang telah lampau yang diikuti dengan pengampunan atas dosa dan kesalahannya. Allah berfirman didalam surat an-Nisa’ ayat 110.
11. Metode acquisition (self education), explanation, exposition (penyajian), yaitu penyajian dengan disertai berbagai motivasi belajar, juga dapat ditemui dalam al-Qur’an dan berbagai sabda nabi dengan tujuan yang sama yaitu agar manusia, sebagai makhluk Tuhan, dan dengan kemampuan yang ada dalam dirinya bersedia menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian mengenai Alat-alat pendidikan dalam pendidikan Islam di atas, bisa di simpulkan sebagai berikut:
1. Alat dan metode artinya perangkat atau  media yang digunakan dalam melaksanakan sesuatu. Sedangkan, alat dan metode pendidikan adalah media yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pendidikan dan proses pembelajaran.
2. Macam-macam alat bantu dalam pendidikan Islam; pembiasaan, pengawasan, perintah, larangan, ganjaran, dan hukuman.
3. Pengembangan pendidikan Islam teoritis dilakukan dengan;
a. Metode Pendidikan Demokratis, yaitu pendidikan yang dilakukan dengan cara memberikan kemerdekaan kepada anak didik untuk menentukan pilihan minat dan bakatnya serta mengembangkan pikiran dan pendapatnya sepanjang memberikan dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan intelektualitasnya.
b. Pendidikan dengan hati nurani, yaitu menerapkan pendekatan simpatik dan empati terhadap perkembangan intelektualitas anak didik dan pengalaman pribadi yang diungkapkan anak didik kepada pendidiknya.
c. Kebenaran baru diterima jika disampaikan secara logis dan sistematis serta didasarkan kepada data yang akurat. Pendidikan dengan pendekatan empiris, yaitu pengembangan metode pendidikan Islam didasarkan pada pengalaman para pendidik.
d. Pendidikan dengan pendekatan naturalistik, yaitu pengembangan metode pendidikan Islam yang didasarkan pada pengembangan lamiah anak didik.
e. Pendidikan dengan pendekatan basyiran wa naziran, yaitu membangkitkan segala hal yang menggembirakan anak didik, dan memberikan sesuatu yang menimbulkan rasa takut atau melalui ancaman.
f. Pendekatan keteladanan, yaitu pengembangan metode pendidikan Islam dengan contoh utama dari para pendidik sehingga anak didik meniru perilaku positif yang bermanfaat bagi kemajuan intelektualitas dan kebaikan moralitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani, Beni, Akhdiyat, Hendra. ILMU PENDIDIKAN ISLAM 1. (Bandung: CV Pustaka Setia). 2008.
Basri, Hasan, Ahmad Saebani, Beni. ILMU PENDIDIKAN ISLAM. (Bandung: CV Pustaka Setia). 2010.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Bahasa Indonesia MI/SD

MAKALAH PENGEMBANGAN PKn MI/SD

Pemetaan KD ke Indikator dalam Pembelajaran Tematik