Media Pembelajaran (APE) Arum Manis "Arena Rumah Bermain Siswa"

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO





Penyusun:
1. Amirothul Maulidyana
NIM. 16150258
2. Rusmini
NIM. 16150265
3. Eri Purniasih           
NIM. 16150259
4. Fatimatul Aliyah
NIM. 16150260
S1 PROGRAM STUDI 
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH



KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Allah yang  telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Arum Manis”. Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang kajian historis tentang ilmu akhlak.
Beruntunglah mereka yang sadar dan mau menganalisa, meneliti, membina, dan memantapkan prinsip hidupnya, dengan berdasarkan Al Qur’an dan as-Sunnah serta mau menggunakan rasio yang sehat. Mudah-mudahan dengan izin Allah, makalah ini dapat menyumbang jasanya untuk memberikan pencerahan terhadap wawasan kita dalam rangka membina dan membangkitkan semangat juang kemerdekaan sebagai generasi penerus bangsa ini.
Akhirnya harapan kami kepada para pembaca, kiranya tidak jemu-jemu memberikan koreksi dan kritikan yang konstruktif untuk memperbaiki materi ini,  sebab kekurangan sudah tentu selalu terdapat pada setiap insan yang dhaif. Untuk itu, kami akan menunggu dan menerima secara senang hati, serta diiringi ucapan banyak terima kasih semoga Allah jugalah yang memberikan imbalan pahala yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Ponorogo, 24 Januari 2018

Penyusun








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.     Pengertian dan Hakikat Permainan ............................................................................................1
B.     Fungsi Alat Permaianan Edukatif dalam Pembelajaran .............................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................5
1.      Media APE “Arum Manis” ........................................................................................................5
A.    PembuatandanPemanfaatan APE “ARUM MANIS” untukpembelajaran SD/MI...............................................................................................................................................6
B.     TahapOperasionalPemecahanMasalah APE “Arum Manis”....................................7
C.     Manfaatdankegunaan Media AlatPermaninanEdukatif “ARUM MANIS”.........15
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................17




ABSTRAK
Pendidikan sangatlah penting bagi semua orang. Pendidikan bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Tidak harus di gedung yang mewah dan fasilitas yang lengkap. Akan tetapi fasilitas yang lengkap merupakan salah satu penunjang atau pun sarana menyampaikan materi dengan mudah dipahami oleh orang. untuk menciptakan guru yang kreatif  dan inovatifmaka lulusan sebuah universitas harus berkualitas. Karena   Mengembangkan potensi mahasiswa dalam berkreasi dan berinovasi melalui pembuatan media pembelajaran. 
Melalui media pembelajaran yang telah dibuat oleh mahasiswa, seperti media yang kami beri judul Arum Manis (Arena Rumah Bermain Siswa) yang berfungsi sebagai media pembelajaran berbasis kuis dan berisi berbagai permainan edukatif yang dapat merangsang pengetahuan siswa dengan lebih cepat, antara lain sebagai media pertunjukan pengenalan huruf, angka, huruf hijaiyah menyusun puzzle, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam membaca. Perlu adanya inovasi-inovasi baru yang menjadi bahan kajian bagi para pendidik di masa depan guna menciptakan pembelajaran yang berbasis kuis atau permainan dan memiliki nilai-nilai mendidik.

Kata Kunci: Arena, Rumah, Bermain, Siswa, Kardus, Bekas, Serba guna, Media, Pembelajaran, Edukatif


BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian dan Hakikat Permainan
Sebuah kesenangan akan didapatkan oleh seseorang ketika ia dapat menghibur diri melalui sebuah permainan atau games. Secara alamiah setiap orang pasti ingin merasakan kesenangan, kepuasan, kenikmatan, kesukaan, dan kebahagiaan hidup. pada realita keidupan saat ini, permainan ini dikenal hanya sebagai sarana bermain anak kecil padahal sejatinya semua orang berhak merasakan kesenangan dari sebuah permainan untuk menghilangkan kepenatan dan mengurangi beban pikiran dalam pekerjaannya. Permainan ini tidak dibatasi oleh usia, karena orang dewasa pun berhak merasakan suatu permainan sehingga dapat menjadi sebuah rileksasi diri untuk merefresh kepenatan. Dalam proses perkembangan anak, permainan sangat diperlukan untuk menunjang segala aspek baik kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Dalam sebuah permainan dapat menambah wawasan dan rasa ingin tahu anak lebih tinggi sehingga tidak perlu adanya sasaran dan teknik yang berbeda layaknya orang dewasa yang sudah mampu berpikir secara matang. 
Pada masa anak-anak untuk menunjang kebutuhan mereka akan sebuah manajemen sikap yakni dapat diimplementasikan menjadi sebuah permainan kontak langsung dengan anak atau bisa pula dengan memperlihatkan sebuah gambar mengenai perilaku sopan dan santun kepada orang lain. Di dalam pendidikan, peran permainan ini sangat dibutuhkan sebagai ice breaking pembuka suasana (pencair keheningan, ketegangan, dan kekakuan) sehingga kondisi kelas menjadi lebih hidup dan stabil. Permainan edukatif juga dapat memicu semangat dan kemandirian dalam diri anak untuk mengaplikasikan sesuai dengan kejadian langsung yang pernah atau sedang ia alami. 
Bermain dan memilah permainan sangat penting, karena dalam bidang kependidikan tidak semua permainan dapat dijadikan sebagai pengembang motorik anak, bahkan seiring berkembanganya zaman dan majunya peradaban permainan-permainan yang hanya menawarkan berbagai kesenangan dan sekedar hiburan saja tidak ada esensi kependidikan. Maka, hal ini perlu menjadi perhatian penuh baik bagi para pendidik maupun orang tua dalam mengawasi anak ketika bermain, pastikan bahwa apa yang menjadi permainan yang dimainkan anak aman dan jauh dari sisi negatif terutama membuat minat baca anak semakin rendah. Perlunya peran guru dalam memberikan pembelajaran berbasis edukasi yakni kreatif dalam membuat alat permainan pendidikan guna memberikan suasana baru terhadap proses pembelajaran kepada anak didik. 
B. Fungsi Alat Permainan Edukatif dalam Pembelajaran
Permainan edukatif adalah sebuah bentuk permainan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan alat pendidikan bersifat mendidik serta bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik anak, (Katni, 2017). 
Melalui permainan edukatif membuat daya emosi anak lebih terjaga dan anak akan lebih cenderung memiliki keterampilan dalam segala hal sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa anak akan lebih banyak mengembangkan kemampuannya dalam berimajinasi. Beberapa hal dibawah ini yang merupakan fungsi dari alat permainan edukatif, yakni:
1. Dapat meningkatkan daya serap anak (kognitif)
2. Dapat menumbuhkan rasa sosialisme yang tinggi terhadap orang lain (afektif)
3. Dapat  lebih mengembangkan potensi dan skill anak (psikomotorik)
Dalam sebuah permainan edukatif harus memiliki nilai edukasi bagi yang memainkannya, karena alat permainan edukatif adalah alat yang memang sengaja dirancang untuk menunjang dan memudahkan dalam pembelajaran pada anak terutama anak pada kelas rendah yang memang masih sangat perlu dan butuh akan pembelajaran yang berbasis permaianan edukatif. 
Power utama dalam membuat suatu permaianan edukatif dalam pembelajaran adalah permaianan tersebut memiliki daya guna sebagai sumber atau media belajar yang efektif sehingga ketika diaplikasikan di dalam kelas, suasana menjadi lebih menyenangkan. 




BAB II
MEDIA APE ARUM MANIS (Alat Permainan Edukatif)
Untuk Pembelajaran SD/MI

1. APE ARUM MANIS
Media alat permainan edukatif  “ARUM MANIS” merupakan singkatan dari Arena rumah bermain siswa. Pada umumnya, sudah banyak dijumpai mengenai bekas kardus baik kardus minuman kemasan, snack ringan, dan lain sebagainya yang faktanya memang dapat menjadi bermanfaat yakni dijadikan sebuah media guna menambahkan minat belajar siswa. Semakin majunya peradaban, mahasiswa yang memang disiapkan untuk menjadi calon guru harus memiliki kekreativitasannya dalam hal pembelajaran yang memakai sistem “enjoy full learning”, jadi setiap pembelajaran menjadi situasi berbeda dari sebelumnya dan selalu menyenangkan baik dengan menggunakan media baru atau tidak. Seorang guru yang kreatif pasti akan selalu menemukan banyak cara untuk membuat suasana kelas menjadi hidup dan relatif stabil. 
Media APE ARUM MANIS ini ditujukan untuk anak didik pada kelas rendah seperti kelas 1, 2 dan 3 SD/MI. Dalam setiap bagian kotak yang terdapat di dalam media ARUMANIS ini memiliki beragam fungsi atau guna sehingga dapat memicu kreativitas anak didik serta memiliki nilai edukasi yang begitu tinggi. 
Kurikulum yang berlaku saat ini mengelompokkan APE dalam 2 hal, yakni di dalam dan di luar ruangan. APE di dalam ruangan yakni bersifat manipulatif, dapat dimainkan dengan cara di bongkar pasang, di tempel, ditarik, dan lainnya. APE di luar ruangan pada umumnya ditujukan untuk mengembangkan aspek motorik dan meningkatkan rasa sosialiasme anak. 
APE ARUM MANIS termasuk alat permaianan edukatif di dalam ruangan  karena jenis APE ini bersifat manipulatif, baik dimainkan secara kalsikal, individu dan kelompok. Media APE ARUM MANIS ini adalah media pembelajaran edukatif yang sangat menarik bagi anak didik dan menyenagkan ketika dapat diaplikasikan dengan baik oleh guru dalam pembelajaran. 
A. Pembuatan dan Pemanfaatan APE “ARUM MANIS” untuk pembelajaran SD/MI
APE “ARUM MANIS” terbuat dari bahan dasar kardus bekas minuman kemasan yang diinovasikan menjadi beberapa literatur, diantaranya:
1) Pengenalan Adab ketika bertemu saudara sesama muslim
2) Puzzle pemandangan dan hakikat Tuhan
3) Hewan Darat
4) Pohon Abata
5) Hiasan lantai
6) Pondasi rumah
7) Perabotan rumah 
8) Mobil-mobilan
9) Clock
Di dalam satu APE ini terdapat berbagai macam edukasi yang membuat anak didik cenderung lebih senang dan kreatif dalam berimajinasi. APE ARUM MANIS dikemas dalam bentuk kubus dan serupa dengan tas sekolah namun yang memiliki size jumbo. Media pembelajaran yang memiliki nilai edukasi dan inovasi terhadap dunia pembelajaran yang lebih menekankan pada “enjoy full learning” prinsip yang harus selalu dipegang oleh pendidik dalam melakukan proses pembelajaran. 
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Arum manis yakni sebagai berikut:
1. Bekas kardus kemasan minuman yang sedang/jumbo
2. Kertas warna
3. Kertas buffalo
4. Kertas sampul
5. Bekas Spidol 
6. Tali Rafia
Alat yang digunakan dalam membantu proses pembuatan APE “Arum manis” adalah:
1. Lem kayu
2. Lem kertas
3. Lem tembak
4. Double tip
5. Spidol warna
6. Krayon
7. Gunting
8. Lilin
9. Staples
10. Isolasi putih
11. Isolasi coklat
12. Penggaris
13. Silet
14. Cetekan
Cara membuat media APE “Arum manis” 
1) Kardus digaris menjadi 6 bagian persegi yang dapat membentuk kubus
2) Lalu, dua sisi samping dipisahkan dari keempat sisi yang lain yang menjadi satu-kesatuan
3) Lapisi permukaan setiap kotak dengan kertas bufallo 
4) Buat huruf dan angka pada sisi dalam permukaannya kemudian warnai huruf dan angka untuk memperkenalkan warna.
5) Pada sisi luar lapisi dengan kertas sampul
6) Pada dua sisi kotak yang terpisah, pada sisi samping kanan buat sebuah puzzel (luar) dan relevensinya dengan ciptaan Tuhan (dalam), untuk bagian sisi samping kiri buat pengenalan adab bertamu (luar) dan pengenalan ekpresi (dalam)
7) Kardus yang terletak bagian depan buat gambar hewan, untuk pengenalan hewan
8) Kardus pada bagian belakang buat pohon dan buah, di dalam buah tulis huruf hija’iyah. untuk pengenalan huruf hija’iyah
9) Di dalam kotak terdapat gambaran pondasi rumah yang sebagian bisa dibongkar pasang, seperti; atap rumah, dan dinding
10) Setiap sisi rumah menggambarkan banyak hal termasuk perabotan dalam rumah seperti yang ada di bagian dalam dan di luar menjadi arena bermain dengan mobil-mobilan dari kardus.
B. Tahap Operasional Pemecahan Masalah APE “Arum Manis”
Setelah mengetahui maksud dan tahap pembuatan APE “Arum Manis” di atas maka kita harus mengetahui tahap operasional pemecahan masalah. Dalam tahapan ini ada implementasi APE “Arum Manis” dalam mengupayakan perkembangan berbagai aspek pada anak SD/MI. Sebelum mengimplementasikan APE ini, guru perlu memperhatikan langkah maupun ketentuan dari penggunaan APE ini.
1) Ketentuan-ketentuan dalam penggunaan APE “Arum Manis”
Pembuatan APE merupakan suatu kegiatan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang memadai sehingga APE tersebut dapat digunakan untuk kegiatan bermain sambil belajar oleh anak MI/SD. Arum Manis (Arena rumah bermain siswa) merupakan APE buatan kami dari barang-barang bekas.
    Alat permainan di buat dengan tujuan menunjang penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan bermain agar dapat berlangsung efektif dan efisien, sehingga tujuan pendidikan pada pembelajaran anak SD/MI dapat dicapai dengan mengacu pada prinsip-prinsip dan penggunaan alat permainan. 
Langkah-langkah APE yang dapat dilakukan oleh guru, yakni :
a. Guru mempelajari RPP
b. Guru menganalisis program pembelajaran
c. Guru sebagai fasilitator
d. Memeriksa kelengkapan alat
e. Merencanakan pembuatan dan pelaksanaan pembuatan APE,
Dalam pembuatan APE guru harus memperhatikan judul yang menarik dalam pembuatan APE, setiap bagian pada alat permainana edukatif Arum Manis dibuat semenarik mungkin dengan memanfaatkan semua sisi pada setiap kotak, dalam menyampaikan dan menjelaskan tata cara penggunaan pada setiap bagian harus jelas sehingga dapat lebih mudah dipahami.
2) Tata Cara Penggunaan APE
Berikut ini adalah cara menggunakan alat permainan edukatif  berupa “Arum Manis” adalah:
a. Bagian Dalam bernama Jasemeha (Jalan setapak mengenal huruf dan angka)



Caranya: memainkan mobil-mobilan yang berada di arena rumah untuk menjalankan mobil tersebut pada setiap bagian huruf dari A-Z sehingga hal tersebut dapat lebih mudah membvuat anak mengingat urutan huruf dan mudah menghafal angka dari 0-9.
b. Bagian dalam yang paling ujung bernama “Arum” (Arena Rumah)

Untuk area di dalam rumah hanya memperkenalkan barang-barang yang ada di dalamnya atau perabot rumah seperti gambar di atas menggunakan bahasa Inggris yaitu table (meja), chairs (kursi), cupboards (almari). Dengan adanya pengenalan semacam itu dapat menambah pengetahuan anak dalam blajar bahasa Inggris khususnya dan umumnya pengenalan perabotan rumah.


c. Bagian sisi kubus

Pada bagian ini metode yang digunakan adalah menempel dan memperkenalkan salah satu macam buah, perkenalan huruf hijaiyah, belajar bahasa Inggris,  dan menghitung. Caranya yaitu anak di perkenalkan huruf hijaiyah dan buah mangga setelah itu guru menyuruh anak menempelkan huruf hijaiyah di daunnya. Kemudian anak menghitung banyaknya huruf hijaiyah yang terletak di dalam buah mangga tersebut.

Pada bagian sisi ini, anak diperkenalkan surat al- Ikhlas yang mana guru membaca dan anak menyimak lalu anak disuruh menirukan atau mengulangi bacaan tersebut setelah gurunya. Lalu guru menjelaskan arti dan maksud dari surat tersebut bahwasannya mengenalkan Allah itu satu, tidak mempunyai anak, tidak pula punya orangtua. Setelah anak paham mereka disuruh untuk menghafalkan surat tersebut.
  
Pada bagian ini anak diajari adab ketika bertemu dengan orang lain misalnya bertemu teman, guru, atau saudaranya bahwasannya mengucapkan salam dengan senyum, tidak boleh berwajah cemberut dan menyapanya. Dengan dilatih seperti itu anak akan terbiasa dan tidak canggung untuk menyapa orang lain dan yang pasti tidak ada rasa gengsi.
Pada bagian sisi luar yang dapat dilepas bernama puzlam (Puzzle Alam) dimana anak akan dilatih untuk menyusun puzzle tersebut hingga menjadi suatu pemandangan dan setelah itu baru adanya tadabbur alam dengan mengaitkan hal tersebut dengan ayat al-Qur’an pada sisi baliknya seperti yang telah disebutkan di atas Qs. Al-Ikhlas.
C. Manfaat dan kegunaan Media Alat Permaninan Edukatif “ARUM MANIS” 
Berikut manfaat dan kegunaan media APE Arum Manis, yakni:
1. Untuk menambah wawasan anak didik
2. Untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik anak
3. Untuk menanamkan tata cara adab ketika bertemu dengan sesama muslim
4. Untuk membantu mempermudah anak dalam menghafal huruf abjad, hijaiyah dan nama-nama hewan dan buah
5. Untuk memperkenalkan berbagai macam warna dan menambah kosa kata bahasa Inggris maupun Arab terkait hewan dan buah
6. Untuk melatih kreativitas anak






BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media Alat Permainan Edukatif sangat bermanfaat baik bagi pendidik maupun anak didik dalam proses belajar mengajar pada kelas rendah. Anak didik pada rentan usia 7-9 tahun adalah masa anak untuk menikmati masa bermainnya, karena itu guru harus kreatif dan inovatif dalam memberikan materi menggunkan alat atau media permainan yang memiliki nilai edukasi seperti media yang kami beri judul “ARUM MANIS”, Di dalam media APE yang kami buat terdapat rumah yang memiliki penutup dengan berbagai sisi yang memiliki kegunaan masing-masing, baik dari games, pengenalan huruf dan lainnya sehingga dapat menjadi arena bermain yang juga dapat menambah wawasan anak didik dengan baik secara terbimbing oleh guru. Media APE Arum Manis ini sangat efektif bila diaplikasikan pada tingkat pendidikan kelas rendah sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif dalam kesuksesan suatu pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 


DAFTAR PUSTAKA
Katni, L. S. (2017). ANEKA Alat Peraga Edukatif Untuk Pembelajaran MI/SD. Ponorogo: Calina Media.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Bahasa Indonesia MI/SD

MAKALAH PENGEMBANGAN PKn MI/SD

Pemetaan KD ke Indikator dalam Pembelajaran Tematik