Strategi dan Perencanaan Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses dimana adanya interaksi yang dilakukan oleh guru dan juga siswa, pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah pembelajaran ekstra harus dilakukan oleh seorang guru. Setiap proses pembelajaran akan dilalui dengan beberapa mater-materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, baik guru kelas maupun guru khusus bidang studi. Dalam hal tersebut, pentingnya suatu perencanaan yang matang dilakukan oleh setiap guru sangat dibutuhkan agar saat guru melakukan proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, ruang belajar menjadi sangat kondusif dan terkendali. Begitu pula dalam memberikan penjelasan, dimana guru harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa, agar materi tersebut bisa mudah untuk dipahami oleh semua siswa. Maka, seorang guru harus mempunyai banyak ide kreatif dalam melakukan suatu pembelajaran aktif maupun pasif. Sebuah materi pun harus bisa disesuaikan dengan strategi, metode, media dan evaluasi yang akan dilakukan oleh guru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik materi pembelajaran?
2. Apa saja komponen-komponen dalam pembelajaran?
3. Bagaimana proses terjadinya suatu proses pembelajaran?
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui mengenai karakteristik materi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui berbagai komponen di dalam suatu pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami terjadinya proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pembelajaran Materi
Di dalam suatu pembelajaran ada dua teori yang mendukung konsep belajar, yaitu konvensional dan modern. Kasdin Sihotang dalam Ali Hamzah merumuskan pengertian belajar dalam teori belajar konvensional adalah menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Bila siswa belajar maka diri siswa diibaratkan bejana kosong yang siap diisi ilmu sehingga penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan. Kepada siswa diberi bermacam- macam pengetahuan untuk meletakkan dasar dan menambah pengetahuan yang dimilikinya.
Belajar diartikan sebagai kegiatan mental seseorang sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang dapat dilihat ketika siswa memperlihatkan tingkah laku yang baru dan berbeda dari tingkah laku sebelumnya ketika ada respon menghadapi situasi baru. Winkel mendukung teori modern dan melengkapinya dengan mengatakan bahwa belajar diartikan sebagai suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan konstan. Perolehan perubahan itu dapat berupa hasil yang baru atau pula penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh. Hasil belajar dapat berupa hasil yang utama, dapat juga berupa hasil sebagai efek sampingan.
Proses belajar yang berlangsung dengan penuh kesadaran, dapat juga tidak demikian. Dengan demikian, belajar dapat disimpulkan sebagai proses perubahan tingkah laku yang aktif, dimana terjadi perubahan sebagai hail belajar. Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng dalam Hamzah B. Uno adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.
B. Komponen-komponen Pembelajaran
Komponen-komponen pembelajaran meliputi tujuan, materi pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media, dan evaluasi.
1. Tujuan
Sesuai dengan Standar Proses, tujuan pembelajaran dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: audience (peserta didik) dan behavior (aspek kemampuan).
2. Materi Pembelajaran
Isi atau konteks pembelajaran dalam konteks tertentu merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Guru perlu memahami secara detail isi materi pengajaran yang harus dikuasai siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar.
3. Metode atau Strategi Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh metode dan strategi pembelajaran. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen- komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Pengertian strategi pembelajaran, mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada emapt strategi dasar dalam pembelajaran, yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih sistem pendekatan, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran, menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan. Hal ini dikemukakaan oleh Zaini dan Bahri .
4. Media
Alat dan sumber, walaupun fungsinya sebagai alat bantu, akan tetapi memiliki peran yang tidak kalah pentingnya. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Oleh karena itu, peran dan tugas guru bergeser dari peran sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar. Melalui penggunaan berbagai sumber belajar itu diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
5. Evaluasi
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
C. Proses Pembelajaran
Proses Pembelajaran dalam Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuyti proses pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a. Dalam kegiatan eksplorasi, guru diharapkan:
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Dalam kegiatan elaborasi, guru diharapkan:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
5) Memfasilitasiu peserta didik dalam berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
6) Memfasilitasi pesrta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.
9) Memfasilitasi peserta didik melakuakn kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalam belajar yang telah dilakukan.
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar; berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar, membantu menyelesaikan masalah, memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi, memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh dan memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
d. Dalam kegiatan penutup, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di dalam suatu pembelajaran ada dua teori yang mendukung konsep belajar, yaitu konvensional dan modern. Kasdin Sihotang dalam Ali Hamzah merumuskan pengertian belajar dalam teori belajar konvensional adalah menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
2. Komponen-komponen Pembelajaran
a) Tujuan
b) Materi pembelajaran
c) Metode dan strategi pembelajaran
d) Media
e) Evaluasi
3. Proses Pembelajaran dalam Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
a) Kegiatan pendahuluan
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan penutup
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid, Sunendar, Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa. (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2015).
“Karakteristik Materi Pembelajaran Matematika”, Https://BAB3Kajianteori.pdf, diakses pada tanggal 26 Oktober 2017.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses dimana adanya interaksi yang dilakukan oleh guru dan juga siswa, pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah pembelajaran ekstra harus dilakukan oleh seorang guru. Setiap proses pembelajaran akan dilalui dengan beberapa mater-materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, baik guru kelas maupun guru khusus bidang studi. Dalam hal tersebut, pentingnya suatu perencanaan yang matang dilakukan oleh setiap guru sangat dibutuhkan agar saat guru melakukan proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, ruang belajar menjadi sangat kondusif dan terkendali. Begitu pula dalam memberikan penjelasan, dimana guru harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa, agar materi tersebut bisa mudah untuk dipahami oleh semua siswa. Maka, seorang guru harus mempunyai banyak ide kreatif dalam melakukan suatu pembelajaran aktif maupun pasif. Sebuah materi pun harus bisa disesuaikan dengan strategi, metode, media dan evaluasi yang akan dilakukan oleh guru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik materi pembelajaran?
2. Apa saja komponen-komponen dalam pembelajaran?
3. Bagaimana proses terjadinya suatu proses pembelajaran?
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui mengenai karakteristik materi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui berbagai komponen di dalam suatu pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami terjadinya proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pembelajaran Materi
Di dalam suatu pembelajaran ada dua teori yang mendukung konsep belajar, yaitu konvensional dan modern. Kasdin Sihotang dalam Ali Hamzah merumuskan pengertian belajar dalam teori belajar konvensional adalah menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Bila siswa belajar maka diri siswa diibaratkan bejana kosong yang siap diisi ilmu sehingga penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan. Kepada siswa diberi bermacam- macam pengetahuan untuk meletakkan dasar dan menambah pengetahuan yang dimilikinya.
Belajar diartikan sebagai kegiatan mental seseorang sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang dapat dilihat ketika siswa memperlihatkan tingkah laku yang baru dan berbeda dari tingkah laku sebelumnya ketika ada respon menghadapi situasi baru. Winkel mendukung teori modern dan melengkapinya dengan mengatakan bahwa belajar diartikan sebagai suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan konstan. Perolehan perubahan itu dapat berupa hasil yang baru atau pula penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh. Hasil belajar dapat berupa hasil yang utama, dapat juga berupa hasil sebagai efek sampingan.
Proses belajar yang berlangsung dengan penuh kesadaran, dapat juga tidak demikian. Dengan demikian, belajar dapat disimpulkan sebagai proses perubahan tingkah laku yang aktif, dimana terjadi perubahan sebagai hail belajar. Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng dalam Hamzah B. Uno adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.
B. Komponen-komponen Pembelajaran
Komponen-komponen pembelajaran meliputi tujuan, materi pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media, dan evaluasi.
1. Tujuan
Sesuai dengan Standar Proses, tujuan pembelajaran dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: audience (peserta didik) dan behavior (aspek kemampuan).
2. Materi Pembelajaran
Isi atau konteks pembelajaran dalam konteks tertentu merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Guru perlu memahami secara detail isi materi pengajaran yang harus dikuasai siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar.
3. Metode atau Strategi Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh metode dan strategi pembelajaran. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen- komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Pengertian strategi pembelajaran, mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada emapt strategi dasar dalam pembelajaran, yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih sistem pendekatan, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran, menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan. Hal ini dikemukakaan oleh Zaini dan Bahri .
4. Media
Alat dan sumber, walaupun fungsinya sebagai alat bantu, akan tetapi memiliki peran yang tidak kalah pentingnya. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Oleh karena itu, peran dan tugas guru bergeser dari peran sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar. Melalui penggunaan berbagai sumber belajar itu diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
5. Evaluasi
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
C. Proses Pembelajaran
Proses Pembelajaran dalam Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuyti proses pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a. Dalam kegiatan eksplorasi, guru diharapkan:
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Dalam kegiatan elaborasi, guru diharapkan:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
5) Memfasilitasiu peserta didik dalam berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
6) Memfasilitasi pesrta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.
9) Memfasilitasi peserta didik melakuakn kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalam belajar yang telah dilakukan.
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar; berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar, membantu menyelesaikan masalah, memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi, memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh dan memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
d. Dalam kegiatan penutup, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di dalam suatu pembelajaran ada dua teori yang mendukung konsep belajar, yaitu konvensional dan modern. Kasdin Sihotang dalam Ali Hamzah merumuskan pengertian belajar dalam teori belajar konvensional adalah menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
2. Komponen-komponen Pembelajaran
a) Tujuan
b) Materi pembelajaran
c) Metode dan strategi pembelajaran
d) Media
e) Evaluasi
3. Proses Pembelajaran dalam Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
a) Kegiatan pendahuluan
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan penutup
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid, Sunendar, Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa. (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2015).
“Karakteristik Materi Pembelajaran Matematika”, Https://BAB3Kajianteori.pdf, diakses pada tanggal 26 Oktober 2017.
Komentar
Posting Komentar