Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Proses Perkembangan
Manusia dari Usia 0-13 Tahun
Dalam Islam pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung
fase demi fase. Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan oleh Allah didalam
Qs. Al-Mu’min ayat 67 yang artinya “Dia-Lah yang menciptakan kamu dari tanah
kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya
kamu sampai pada masa (dewasa) kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua,
di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya
kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(Nya ”.
Berdasarkan ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa fase
pertumbuhan anak dimulai dari Masa embrio yakni masa anak dalam kandungan
(mulai saat terjadinya union antara sperma pria dan ovum perempuan (nutfah),
kemudian berupa segumpal darah (‘alaqah), dan kemudian menjadi segumpal
daging (mudgah), masa kanak-kanak (vital dan estetis), masa
perkembangan (remaja), masa dewasa, masa tua, meninggal. Perkembangan anak
secara psikologis, secara pendagogisdapat dilihat seperti yang telah
dikemukakan Rasulullahﷺ,
“Berkata Anas, bersabda Nabi Shallallahu’allaihi wa sallam; anak itu pada hari
ketujuh dari lahirnya disembelihkan aqiqah dan diberi nama serta dicukur
rambutnya, kemudian setelah umur 6 tahun dididik beradab, setelah 9 tahun
dipisah tempat tidurnya, bila telah berumur 13 tahun dipukul karena
meninggalkan sembahyang. Setelah umur 16 tahun dikawinkan oleh orang tuanya
(ayahnya), ayahnya berjabat tangan dan mengatakan; saya telah mendidik kamu,
mengajar dan mengawinkan kamu. Saya memohon kepada Tuhan agar dijauhkan dari
fitnahmu di dunia dan siksamu di akhirat ”.
Dari ayat dan hadits tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
proses pertumbuhan anak secara pendagogis adalah dimulai sejak fase pendidikan
anak secara dresser (pembiasaan) terhadap hal yang baik-baik dari sejak lahir
sampai pada usia 6 tahun. Fase anak dididik tentang adat kesusilaan yang
dimulai pada saat anak mulai berumur 6 tahun. Fase anak dididik seksual,
sehubungan dengan watak anak yang suka meniru perbuatan orang lain terutama
orang tuanya. Maka, pada usia sekitar 9 tahun ini anak harus dipisahkan tempat
tidurnya dari orang tuanya, sebab bila hubungan seksual ayah dan ibu sampai
dilihat anak akan membahayakan jiwanya. Fase pendidikan
untuk menenangkan jiwa anak dengan mengharuskannya menjalankan shalat. Umur
anak pada fase ini sekitar 13 tahun, dikenal dengan masa sturm und drag
(puberteit) dimana anak mengalami berbagai kegoncangan jiwa yang sangat
membutuhkan pimpinan yang sangat teguh. Dengan shalat, kegoncangan jiwanya itu
dapat ditenangkan.
Adapun teori yang ditulis oleh Hurlock, Santrock dan
Papalia mulai dari fase prenatal, pascanatal, kanak-kanak, remaja, dewasa
hingga lansia. Dalam Islam, faktor intinya adalah ketentuan Allah. Ada beberapa
tahap,tahap Germinal tahap awal terbentuknya kehidupan manusia. Kemudian, tahap
emrio tahap perkembangan organ dasar manusia dan ditiupkanNya ruh pada janin
(yakni telah ditetapkan atasnya jenis kelamin, kematian, rezeki). Lalu, tahap
fetus tahap kelahiran setelah itu terjadinya tahap pascanatal (0-2 tahun)
fungsi indera yang sudah berkembang adalah indera pendengaran. Lalu terjadinya
tahap kanak-kanak (2-7 tahun) tahap dimana anak mengeksplor dunianya, fase
kritis anak aktif bergerak dan memuaskan rasa penasarannya terhadap apa yang ia
temui. Fase ini sangat penting untuk melatih anak dalam berfikir. Setelah itu,
tahap Tamyiz (baligh) (7-10 tahun) fase dimana seseorang siap menjadi
hamba Allah, sudah terkena tanggung jawab untuk menjalankan perintah Allah dan
menjauhi laranganNya. Seorang anak di
tahap ini mulai diajarkan ketauhidan dan agama yang akan menjadi panduan hidup
dunia akhirat. Di fase ini, anak sudah bisa membedakan yang baik dan buruk,
salah, benar, prioritas atau bukan. Anak sudah akan mulai memahami konsekuensi
apa saja yang akan ia dapatkan ketika melakukan
hal baik atau buruk. Konsekuensi fisik dapat diberikan pada anak jika ia
tidak melaksanakan kewajibannya. Selanjutnya adalah fase amrad (7-15
tahun), fase dimana seseorang disiapkan menjadi khalifah di muka bumi. Pada
fase ini pula anak mulai mencari identitas dirinya, ia berusaha mengenali fisik
dan psikologisnya untuk dapat mengenali
diri dan mengembangkan diri. Secara intelektual anak pada usia ini sudah mampu
berfikir abstrak, mulai dapat diajarkan ilmu logika, fisika, filsafat dan
astronomi. Berikutnya adalah tahap Taklif (15-40 tahun), dilanjutkan
dengan tahap futuh (usia 40 tahun) dan terakhir adalah pasca kematian.
Komentar
Posting Komentar